Cara menjadikan pelajaran matematika lebih menyenangkan. Saat tahu manfaatnya, belajar matematika akan terasa menyenangkan.
Dears…
Pernah gak sih punya pengalaman buruk tentang belajar Matematika?
Pernah punya trauma dengan pelajaran Matematika?
Atau bahkan phobia dengan angka?
Biasanya, kita merasa takut atau gak bisa dalam pelajaran eksak itu, lebih ke anggapan
sukarnya pelajaran itu, atau justru terkait suasana belajar seperti cara guru mengajar maupun lingkungan?
Saya termasuk orang yang menyesal, dulu menganggap pelajaran Matematika adalah pelajaran yang sukar dan menganggap diri bodoh karena gak jago Matematika.
Nah, konsep diri ini yang sebenarnya perlu diperbaiki. Saya menulis ini, agar mungkin ada yang membaca tulisan saya dan saat ini sedang ada di posisi sebagai siswa/I, saya ingin katakan "jangan takut sama Matematika ya Nak...".
Matematika itu menyenangkan, walau guru di sekolah mungkin belum menerapkan pembelajaran yang menyenangkan, tapi kita bisa ciptakan dari diri sendiri.
Ulas kembali materi yang belum kamu pahami di sekolah, bisa dengan belajar kelompok bareng teman, lihat video edukasi ataupun tutorial-tutorial di Youtube, atapun bertanya kepada orang dewasa yang mengerti, seperti di tempat kursus, kepada saudara, maupun kerabat.
Jika ada yang saat ini di posisi sebagai orang tua, maka kenalkanlah Matematika dengan cara yang indah. Jangan berikan stigma negative terhadap pelajaran Matematika.
Jangan sampai anak-anak kita memiliki mental block pada pelajaran tertentu.
Sampaikan kegunaan ilmu Matematika, dari hal-hal simple seperti ada berapa jumlah panca indera yang diberikan Tuhan kepada kita, ada berapa jumlah anggota tubuh seperti mata, kaki, tangan, maupun berbagai bentuk-bentuk geometri yang ada di sekitar rumah, seperti lemari dan kulkas yang berbentu kubus, bola yang berbentuk lingkaran, maupun jendela yang berbentuk persegi Panjang, dsb.
Pengembangan pembelajaran Matematika dari hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita, membuat anak merasa relate dengan kehidupannya.
Ia juga belajar dengan konsep yang konkret, karena pembalajaran Matematika memerlukan konsep yang konkret.
Jangan lupa, ajarkan tentang ilmuwan-ilmuwan yang memiliki banyak karya untuk sumbangsih dunia, yang berawal dari penguasaan Matematika yang baik.
Ceritakan tentang ilmuwan-ilmuwan muslim yang hebat dan canggih di bidangnya, tentang Al-Khawarizm menukan algoritma, Al Karaji tentang hidrologi, Al Batani sang astronom dan ahli Matematika ternama, Al Biruni sang pelatak dasar-dasar trigonometri modern, Ibnu Sina sang tokoh besar di bidang kedokteran, dan kesemuanya adalah ahli dalam Matematika.
Matematika memiliki cabang ilmu yang amat beragam. Ceritakanlah kehebatan dari ilmuwan-ilmuwan tersebut, untuk menjadi motivasi mereka mencintai Matematika.
Lantas bagaimana data tentang kemampuan siswa dalam membaca, matematika dan sains? Semua kemampuan tersebut diukur dengan Programme for International Student Assesment (PISA).
PISA merupakan survei evaluasi sistem pendidikan di dunia yang mengukur kinerja siswa kelas pendidikan menengah.
Penilaian ini dilakukan setiap tiga tahun sekali dan dibagi menjadi tiga poin utama, yaitu literasi, matematika, dan sains.
Hasil pada tahun 2018 mengukur kemampuan 600 ribu anak berusia 15 tahun dari 79 negara.
Hasil studi PISA 2018 yang dirilis oleh OECD menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, meraih skor rata-rata yakni 371, dengan rata-rata skor OECD yakni 487.
Survei 2018 itu lagi-lagi menempatkan siswa Indonesia di jajaran nilai terendah terhadap pengukuran membaca, matematika, dan sains.
Pada kategori kemampuan membaca, Indonesia menempati peringkat ke-6 dari bawah (74) dengan skor rata-rata 371. Turun dari peringkat 64 pada tahun 2015.
Lalu pada kategori matematika, Indonesia berada di peringkat ke-7 dari bawah (73) dengan skor rata-rata 379.
Turun dari peringkat 63 pada tahun 2015. Sementara pada kategori kinerja sains, Indonesia berada di peringkat ke-9 dari bawah (71), yakni dengan rata-rata skor 396. Turun dari peringkat 62 pada tahun 2015.
Singapura sebagai negara yang pernah berada di urutan pertama survei PISA—sekarang kedua—lebih memberikan pemahaman konsep dalam pembelajaran Matematika.
Anak-anak dibuat memahami hasil perhitungan dan reaksi kejadian dengan contoh kasus, bukan menghafal rumus seperti Indonesia.
Inilah yang saya rasakan saat pembelajaran Matematika di Pendidikan Dasar dahulu. Dalam pengalaman pribadi saya, saya mendengar banyak stigma dari lingkungan bahwa Matematika itu sulit.
Salahnya saya saat itu, saya tidak mampu menyaring informasi tersebut sehingga terciptalah mental block secara otomatis, bahwa Matematika itu sulit.
Saya tidak ingin ini terjadi pada generasi berikutnya. Sesungguhnya stigma amat berbahaya bagi perspektif atau pandangan orang lain.
Jangan sampai terjadi anak-anak yang sebenarnya memiliki potensi dalam bidang eksak maupun sains, karena tidak percaya diri hingga akhirnya memiliki mental block.
Pendidikan Matematika dan Sains adalah kunci dari kemajuan masyarakat modern. Pendidikan Matematika dan Sains yang menyenangkan adalah pintu masuk bagi murid Indonesia untuk menyukai pelajaran tersebut.
Diantara hal-hal yang perlu diperhatikan agar tercipta pembelajaran Matematika dan Sains yang menyenangkan, diantaranya:
Memerhatikan Tingkatan Umur dan Level yang Diajarkan
Yang salah adalah ketika anak usia dini dipaksakan belajar calistung dengan konsep yang abstrak.
Yang salah adalah ketika memaksakan belajar, hingga menjadikan trauma pada anak sehingga ia membenci calistung.
Yang perlu diperhatikan adalah tentang tingkatan umur dan apa pembelajarannya.
Menurut Direktur Pembina PAUD Kemdikbud, calistung boleh diajarkan kepada anak usia dini tetapi dengan syarat pembelajaran tersebut menggunakan cara yang menyenangkan dan tanpa adanya pemaksaan ataupun kegiatan yang diharuskan untuk anak usia dini.
Akan lebih mudah bagi anak mempelajari sesuatu hal baru dengan cara bermain. Seperti beberapa gambar huruf berwarna yang disusun menjadi sebuah tulisan, lalu dibentuklah gajah dari jejeran huruf-huruf tersebut.
Namun jika anak belum tertarik, orang tua tidak perlu memaksakan maupun menghukum anak.
Mindfulness Learning
Kenalkan alasan tentang mengapa anak perlu belajar Matematika? Apa pentingnya bagi siswa?
Ceritakanlah tentang kemajuan masyarakat modern yang ternyata berkorelasi dengan masyarakatnya yang menguasai Matematika.
Matematika adalah induk dari segala pelajaran eksak, sebelum kita memasuki berbagai keilmuan penting lain seperti Teknik, Informasi & Teknologi, Statistika, dll.
Bahkan kelak ketika kita cenderung berminat pada bidang sosial maupun humaniora, Matematika tidaklah bisa dilepaskan.
Anda akan tetap bertemu Matematika, contohnya saat pengolahan data riset.
Matematika adalah ilmu yang sangat aplikatif, hampir seluruh kehidupan kita berkaitan dengan Matematika.
Bertransaksi jual beli, berdagang, manajemen keuangan, riset, bahkan dalam agama kita pun menghitung zakat, hisab, dll.
Berbagai dimensi kehidupan manusia tidak bisa lepas dari Matematika.
Ajarkan Konsep, Bukan Hafalan
Matematika merupakan ilmu yang konkret, oleh sebab itu anak akan menjadi bingung jika pembelajaran Matematika berupa hal yang abstrak.
Matematika bukan tentang hafalan penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian.
Lantas apakah salah jika anak menghafal angka-angka perhitungan? Tentu tidak salah, asalkan selama konsep nya sudah terlebih dahulu ia pahami.
Jika konsep sudah tertanam kuat, maka anak boleh dan tidak ada salahnya untuk menghafal perhitungan tersebut.
Menurut data PISA, sebenarnya guru-guru di Indonesia tergolong memiliki antusiasme yang tinggi.
Antusiasme para guru Indonesia termasuk empat tertinggi setelah Albani, Kosovo, dan Korea. Namun, kebanyakan guru masih belum memahami kebutuhan setiap individu muridnya.
Antusiasme guru yang tinggi ini dapat dimanfaatkan untuk hal positif, seperti motivasi siswa dan pembentukan konsep diri yang kuat.
Ajarkan murid dengan pembelajaran yang menyenangkan, sehingga anak-anak tidak perlu tertekan dalam belajar.
Pembelajaran kognitif disertai Pendidikan karakter yang baik akan membentuk siswa-siswi kita kelak menjadi SDM yang unggul.
COMMENTS